KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
A. Kajian Teori
1.
Pengertian
Kemampuan Pemecahan Masalah
Kehidupan setiap
individu manusia tidak terlepas dari adanya suatu masalah. Masalah dapat timbul
dalam berbagai macam situasi. Siagian dalam Mahira (2012:13) berpendapat bahwa
masalah adalah suatu stimulus yang menuntut suatu respon tertentu, masalah
dapat timbul setiap kali terjadi perubahan yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan. Dengan adanya berbagai macam masalah, setiap manusia diharuskan
untuk menghadapi masalah tersebut guna memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Terdapat berbagai macam masalah yang ada di
kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, manusia harus berpikir untuk memecahkan
masalah tersebut. Menurut Hamalik dalam Rahayu (2008:8) menjelaskan bahwa
pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir sebagai upaya dalam menemukan
suatu masalah dan memecahkannya berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari
berbagai sumber sehingga dapat diambil suatu kesimpulan yang tepat. Sedangkan
menurut pendapat Polya dalam Warli (2006:390) mengemukakan bahwa pemecahan
suatu masalah adalah menemukan makna yang dicari sampai akhirnya dapat dipahami
dengan jelas.
Pemecahan masalah merupakan aktivitas
yang sangat penting dalam pembelajaran matematika, menurut Erman Suherman, dkk
bahwa suatu masalah biasanya memuat situasi yang dapat mendorong seseorang
untuk menyelesaikannya. Masalah dalam matematika adalah suatu persoalan yang ia
sendiri mampu menyelesaikan tanpa menggunakan cara, dan prosedur yang rutin.
“Menurut
Conney dalam Herman Hudoyono yang dikutip oleh Risnawati mengajar penyelesaian
masalah kepada siswa, memungkinkan siswa itu lebih analitik dalam mengambil
keputusan dalam hidupnya”. Untuk menyelesaikan masalah seseorang harus
menguasai hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya dan kemudian menggunakan
dalam situasi baru. Karena itu masalah yang disajikan kepada peserta didik
harus sesuai dengan kemampuan dan kesiapannya serta proses penyelesaiannya
tidak dapat dengan prosedur rutin. Cara melaksanakan kegiatan mengajar dalam
penyelesaian masalah ini, siswa diberi pertanyaaan-pertanyaan dari yang mudah
ke yang sulit berurutan secara hiarki. Salah satu fungsi utama pembelajaran
matematika adalah untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.
2.
Indikator
Kemampuan Pemecahan Masalah
Arifin (Kesumawati, 2010:38)
mengungkapkan indikator pemecahan masalah yaitu (1) kemampuan memahami
masalah yang meliputi, (2) kemampuan merencanakan pemecahan masalah, (3)
kemampuan melakukan pengerjaan atau perhitungan, dan (4) kemampuan melakukan
pemeriksaan atau pengecekan kembali.
Kemampuan yang tergolong pada pemecahan
masalah matematika adalah:
1. memahami
masalah, meliputi kemampuan: (a) mengidentifikasi kecukupan data untuk
memecahkan masalah; dan (b) membuat model matematik dari suatu situasi atau
masalah sehari-hari .
2. menyelesaikan masalah, meliputi kemampuan: (a)
memilih dan menerapkan strategi untuk menyelesaikan model atau masalah
matematika dan atau di luar matematika; dan (b) menerapkan matematika secara
bermakna.
3. menjawab
masalah, meliputi kemampuan: (a) menjelaskan atau
menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan
asal, serta memeriksa kebenaran hasil atau jawaban .
Sedengkan
Sumarmo (Febianti, 2012:14) mengemukakan indikator pemecahan masalah sebagai
berikut:
1.
Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui,
yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan.
2.
Merumuskan masalah matematik atau menyusun
model matematik.
3.
Menerapkan strategi untuk menyelesaikan
berbagai masalah (sejenis dan masalah baru) dalam atau diluar matematika.
4.
Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil
sesuai permasalahan awal.
5.
Menggunakan matematika secara bermakna.
Namun indikator pemecahan
masalah yang disanrankan untuk digunakan dalam mengukur kemampuan pemecahan
masalah matematis adalah indikator yang diungkapkan oleh Prabawanto (2013)
yaitu kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matemaetis dengan menggunakan
strategi yang tepat dalam beberapa aspek, yaitu:
1.
Menyelesaikan masalah matematis tertutup
dengan konteks di dalam matematika.
2.
Menyelesaikan masalah matematis tertutup
dengan konteks di luar matematika.
3.
Menyelesaikan masalah matematis terbuka
dengan konteks di dalam matematika.
4.
Menyelesaikan masalah matematis terbuka
dengan konteks di luar matematika.
B.
Instrumen
Kemampuan Pemecahan Masalah
Dari Indikator yang
telah dipaparkan diatas, penulis mengambil beberapa indicator dalam pembuatan
instrument kemampuan pemecahan masalah sebagai berikut :
Kisi-Kisi Tes dan Butir
Soal Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Matematika
Variabel
|
Indikator
|
Aspek yang diukur
|
Nomor soal
|
Pemecahan Masalah
|
Memahami Masalah,
|
a) mengidentifikasi kecukupan data untuk memecahkan
masalah;
b)
membuat model matematik dari suatu
situasi atau masalah sehari-hari.
|
1
|
Memahami,
Menyelesaikan dan Menjawab
Masalah
|
mengidentifikasi kecukupan data untuk memecahkan
masalah;
membuat model
matematik dari suatu situasi atau masalah sehari-hari.
menjelaskan atau
menginterpretasikan hasil sesuai
permasalahan asal, serta memeriksa kebenaran hasil atau jawaban .
|
2
|
Soal
1. La
Udi memesan bangku berkaki tiga dan meja berkaki empat pada seorang tukang
kayu. Bangku yang dipesan empat buah lebih banyak dari banyak meja. Jumlah kaki
bangku dan meja yang digunakan untuk memenuhi pesanan La Udi tersebut adalah 68
buah. Buatlah model matematika dari permasalahan tersebut !
2. Seorang
pedagang menjual semua ikan cakalang dan kepiting bakau yangdiperolehnya
seharga Rp. 600.000,00. Harga 2 ekor kepiting bakau adalah Rp. 12.000,00,-, dan
harga 3 ekor ikan cakalang adalah Rp. 60.000,00. Apabila ia hanya menjual 2/5
dari jumlah kepiting dan 1/3 dari jumlah ikan cakalang, maka ia dapat
mengumpulkan uang sebanyak Rp. 110.000,00. Berapakah jumlah masing-masing ikan
cakalang dan kepiting bakau yang telah dijual pedagang itu?
Rubrik Penilaian Instrumen Kemampuan
Pemecahan Masalah
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Kriteria penilaian
|
Skor
|
1
|
Diketahui:
Meja = berkaki
4
Bangku =
berkaki 3
Bangku yang
dipesan = 4 lebih banyak dari meja
Jumlah kaki
bangku dan meja yang dipesan = 68
Model:
Misalkan banyak bangku berkaki tiga adalah x
Banyak meja berkaki empat adalah y
Maka:
3x + 4y = 68
x = y + 4
|
Tidak menjawab
|
0
|
Menjawab, identifikasi data salah dan
penulisan model salah
|
1
|
||
Menjawab, hanya identifikasi data dan
penulisan model salah
|
2
|
||
Menjawab, identifikasi data dan
penulisan model benar
|
3
|
||
2
|
Misalkan
banyak kepiting = x
banyak
ikan cakalang = y
Diketahui:
total penjualan = Rp. 600.000,00
Harga 2
ekor kepiting = Rp. 12.000,00, maka
harga 1
ekor kepiting = Rp. 6.000,00
Harga 3
ekor ikan cakalang = Rp. 60.000,00
harga 1
ekor ikan cakalang = Rp. 20.000,00
Diperoleh
SPLDV:
6.000 x
+ 20.000 y = 600.000
6.000 (5/2 x)
+ 20.000 (3/1 y)
= 110.000
atau
setelah disederhanakan diperoleh
6x +
20 y = 600 Û 3x = 300 – 10y Û
9x = 900 – 30y (1)
18x +
50 y = 1650 Û 9x + 25y = 825 (2)
Dari
persamaan (1) dan (2) diperoleh:
900 – 30y
+ 25y = 825
-5y =
825 – 900 = -75 Ûy = 15
Substitusi
y = 15 ke persamaan (1) menghasilkan
9x =
900 – 30y = 900 – 30 (15) = 900 – 450 = 450
x =
50.
Jadi,
pedagang itu berhasil menjual 50 ekor kepiting dan 15 ekor
ikan cakalang.
|
Tidak menjawab
|
0
|
Menjawab, identifikasi data salah dan
penulisan model salah, strategi penyelesaian masalah salah dan jawaban dari
masalah salah
|
1
|
||
Menjawab, identifikasi data salah,
penulisan model benar, strategi penyelesaian masalah benar dan jawaban dari
masalah salah.
|
2
|
||
Menjawab, identifikasi data benar,
penulisan model benar, strategi penyelesaian masalah benar dan jawaban dari
masalah benar.
|
3
|
||
Skor Maksimal
|
6
|
Kategori
Nilai Akhir
|
Rentang
Skor Akhir
|
|
Sangat Baik
|
SB
|
Apabila memperoleh skor akhir 3.50
< NA £
4.00
|
Baik
|
B
|
Apabila memperoleh skor akhir 2.50
< NA £
3.00
|
Cukup
|
C
|
Apabila memperoleh skor akhir 1.50
< NA £
2.50
|
Kurang
|
K
|
Apabila memperoleh skor akhir NA £
1.50
|
Komentar
Posting Komentar